Rabu, April 02, 2008

Menjadi Core Speaker di Core Meeting...

Bismillah.
Sebagai HC Jatinangor, saya memimpin rapat persiapan NDT selanjutnya di musholla RM Ayam Goreng Suharti awal Maret lalu. Saat pembagian "jatah" pembicara, saya kebagian sesi I dan... (lupa) sementara crosline saya yang sudah *6 (Pak Wikan) kebagian pembicara CM. Memang untuk jadi pembicara CM mensyaratkan minimal *6. Sebenarnya saya pengen bilang, "Pak Wikan kan pernah, Bu Sarah (*6) juga pernah, jadi sekarang giliran saya dong.." Tapi gak terucap, berhubung saya masih *5. Tapi saya bilang dalam hati, "kalau saya *6, saya akan jadi pembicara CM."

Rapat selesai dan Pak Wikan fix ngisi sesi CM. Ya udah saya pasrah. Tapi jujur, saking pengen ngisi CM, saya membayangkan harus *6 pas NDT dan masalahnya, semakin saya membayangkan *6, semakin saya... khawatir. Bagaimana kalo tidak *6? Intinya, saya ketakutan kalo gak *6. Pembicara CM? Tau ah gelap...

Bada VS Jakarta di Senayan saya dapat kabar Pak Wikan kecelakaan! Beliau tidak bisa mengisi sesi CM. Langsung saya nanya upline, kali ada saran dan... "Dari Pak Hatta aja." Tapi kata Pak Hatta (*6), "Saya kan udah Pak bulan lalu..."
Pas acara group DOD kembali saya rembukan ke rekan-rekan tentang kekosongan CM. Ternyata Bu Sarah ke Bogor tapi uplinenya bisa. Ya udah, dia aja. Tapi sorenya beliau membatalkan karena waktunya gak keburu.

Kembali -bersama rekan- saya merencanakan ulang pengisi NDT karena bukan hanya CM yang kosong tapi juga Dream Sharing. Akhirnya diputuskan: Mengingat : Pak Wikan kecelakaan dan tidak bisa mengisi sesi CM.
Menimbang : CM adalah pertemuan bersyarat yang sangat penting.
Memutuskan : Ahmad Sofyan Hadi *5 sebagai pembicara sesi CM.
Demikian keputusan itu dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Tertanggal 29 Maret 2008. H-1 NDT!

My God! Kau Maha Benar. Takdir Allah sesuai dengan prasangka hambaNya. Jujur, saya lebih mampu membayangkan diri berdiri di panggung sebagai pembicara CM ketimbang diimpact sebagai New *6. Ini benar-benar pelajaran bagi saya. Pasrah.

Wallahua'alam.

NB. Thaks berat untuk partner istimewa: Pandeka Perkasa.

Tidak ada komentar: